BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Beberapa
tahun terakhir ekosistem di perairan Indonesia mengalami perubahan yang
diakibatkan oleh pencemaran, dan juga pemanasan global. Meskipun tidak jarang
perubahan tersebut diakibatkan oleh akibat dari segelintir orangyang tidak
memiliki rasa tanggung jawab. Ekosistem perairan meliputi ekosistem air tawar ,
air laut , mangrove, estuari dan juga terumbu karang. Berbicara tentang
perairan di Indonesia masih memiliki banyak sekali daya tarikseperti halnya
terumbu karang dan beberapa taman laut yang memiliki keindahan yang masih asri
dimana ekosistemnya masih terawat dan masih terjaga.
Oleh
karena Indonesia adalah wilayah yang memiliki iklim tropis jadi tidaklah sulit
untuk menemukan bermacam-macam jenis terumbu karang yang mungkin agak sulit
ditemukan di tempat lainnya. Namun sayangnya tinngkat kepengurusan atau
pembudidayaan ekosistem perairan di Indonesia masih dikatakan belum memadai.
Untuk itu diperlukan adanya pertisifasi dari masyarakat untuk lebih memahami
dan mengerti serta menjaga ekosistem perairan yang ada baik itu ekosistem air
tawar ataupun ekosistem air laut.
B.Rumusan Masalah
1.Apa saja macam-macam ekosistem air tawar dan pembagian daerah ekosistem air laut
2.Karakteristik-karakteristik hutan mangrove
3.Pengertian Estuari
4.Manfaat adanya terumbu karang
5.Tipe-tipe terumbu karang
1.Apa saja macam-macam ekosistem air tawar dan pembagian daerah ekosistem air laut
2.Karakteristik-karakteristik hutan mangrove
3.Pengertian Estuari
4.Manfaat adanya terumbu karang
5.Tipe-tipe terumbu karang
C.Tujuan
1).Untuk mengetahui macam-macam ekosistem air tawar dan juga pembagian daerah ekosisistem air laut
2).Untuk mengatahui karakteristik hutan mangrove
3).untuk mengetahui pengertian dari Estuari
4).untuk mengetahui manfaat adanya terumbu karang
5).Untuk mengetahui Tipe-tipe terumbu karang
D. Manfaat
1).Agar dapat memahami macam-macam ekosistem air tawar dan juga pembagaian ekosistem air laut
2). Agar dapat lebih memahami kerakteristik hutan mangrove
3).Agar dapat mengerti lebih dalam mengenai Estuari
4).Agar memahami manfaat dari adanya terumbu karang
5).Agar lebih mengerti dan dapat mengklasifikasi jenis-jenis terumbu karang.
BAB
II
PEMBAHASAN
Ekosistem perairan
Ekosistem
perairan terbagi menjadi dua ,yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Pembagian ini berdasarkan perbedaan fisik dan kimiawi yang mempengaruhi
komunitas perairan tersebut. Bioma air tawar umumnya memiliki konsentrasi garam
yang kurang dari 1%, sedangkan bioma laut umumnya memiliki konsentrai garam 3%.
Ekosistem air laut terdiri dari ekosistem laut dalam,pantai ,dan terumbu
karang.
A.Ekosistem air tawar
a.ciri-ciri
ekosistem air tawar
1.
Kadar
garam/salinitasinya sangat rendah.
2.
Variasi
suhu sangat rendah
3.
Penetrasi
cahaya matahari kurang
4.
Dipengaruhioleh
iklim dan cuaca
macam-macam ekosistem air tawar
secra
garis besar ekosistem air tawar dibedakan atas ekosistem air mengalir yang
disebut lotik dan ekosistem air tenang yang disebut lentik. Ekosistem air tawar
digolongkan manjadi danau, lahan basah , dan sungai.
1. Ekosistem danau
ekosistem
danau ditandai dengan adanya bagian perairan yang dalam sehingga
tumbuh-tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini. Berbeda dengan
ekosistem kolam yang tidak dalam yang memungkinkan tumbuhan berakar untuk dapat tumbuh di semua
bagian perairan. Dan danau yang lua memungkinkan untu adanya angin untuk
bertiup.
Danau
terjadi karena glacier , tanah longsor yang membendung lembah ,pelarutan
mineral tertentu dalam tanah sehingga permukaan tanah menurun membentuk
cekungan, danau juga dapat dibentuk oleh kawah gnung api yang sudah mati atau
gobah yang terbentuk di pinggir laut.
Danau dibagi
menjadi 4 daerah sebagai berikut:
1.Daerah litoral,Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya metahari menembus dengan optimal.
2.Daerah limnetik, Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepid an masih ditembus cahaya matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri.
3.Daerah profundal, Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik d
4.Daerah bentik, Daerah ini erupakan daerah dasar danautempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organism mati.
Danau
juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya sebagai
berikut,
a.Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan,karena fitoplanktondi daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya , airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme , dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun
b.Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
2.Ekosistem lahan basah
Lahan basah juga wet land,yaitu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untu kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah dibedakan menjadi rawa (marsh) ,rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut ( bog)
Lahan basah juga wet land,yaitu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untu kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah dibedakan menjadi rawa (marsh) ,rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut ( bog)
3.Ekosistem sungai
Sungai adalah suatu badan air air yang mengalir ke suatu arah. Air sungai dingun dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara kostan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan gars lintang. Komunitas yang ada di sungai berbada dengan yang ada di danau. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus kerena mengalami adaptasi evolusioner. Seperti bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu. Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air
Pembagian
daerah ekosistem air laut
Menurut kedalamannya , ekosistem
air laut dibagi menjadi beberapa daerah , yaitu sebagai berikut
a.
Daerah
litoral / daerah pasang surut: daerah yang langsung berbatasan denngan daratan
,radiasi sinar matahari, variasi
temperatur dan salinitasi mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah
ini dibandingkan dengan daerah yang lainnya, contoh biotanya :tripang, bintang
laut,kepiting dan cacing laut.
b. Daerah neretik: daerah laut dangkal , daerah ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sampai ke dasar, kedalamnnya antara 200 m. biota yang yang hidup di daerah ini adalah plankton , nekton, neuston dan bentos
c. Daerah batital atau daerah remang-remang : daerah laut dengan kedalaman 200-2000 m, sudah tidak ada produsen.
d. Daerah abisal: daerah laut yang kedalamannyalebih dari 2000 m. daerah ini sepanjang masa , Menurut wilayah permukaan secara horizontal , berturut-turut dari tepi laut semakain ke tengah , laut dibedakan sebagai berikut:
Menurut wilayah permukaan secara
horizontal , berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah laut dibedakan
menjadi
a.
Epipelagik
merupakan daerah antara permukaan dengan kedalan air sekitar 200 m
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelegikdengan kedalaman 200-1000 m. hewan yang hidup contohny adalah ikan hiu.
c. Basiopelagi merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2500 m. hewan yang hidup di daerah ini misalnya adlah gurita.
d. Abisopelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4000 m, tidak terdapat tumbuhan tetapi masih terdapat hewan yang hidup . sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e.
Hadal
pelagic merupakan bagian laut terdalam ( dasar), dengan kedalaman lebih dari
6000 m. ikan laut yang hidup di dererah ini umumnya dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri kemosintesis.
Berdasarkan intensitas cahayanya ekosistem air laut dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Daerah fotik: daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya matahari , kedalaman maksimum 200 m.
2. Daerah twilight: daerah remang-remang , tidak efektif untuk kegiatan fotosintesis , kedalaman antara 200-2000 m.
3. Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari, jadi gelap sepanjanng masa.
Hutan Mangrove
Hutan
mangrove merupakan formasi-formasi tumbuhan pantai yang khas yang berada di
sepanjang pantai tropis dan sub tropis
yang terlindung. hutan mangrove juga dikenal dengan sebutan hutan bakau,
istilah bakau sebenarnya hanya merupakan nama dari istilah satu jenis tumbuhan
yang menyusun hutan mangrove, yaitu Rhizophora sp.
Karakteristik hutan mangrove:
a.
umumnya
tumbuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau
berpasir.
b.
Daerahnya
tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari ataupun yang hanya tergenang setiap pasang purnama. Frekuensi
genangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove.
c.
Menrima
pasokan air tawar yang cukup dari darat.
d.
Terlindung
dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air bersalinitas payau
(2-22 per mil) hingga asin( hingga 38 per mil).
Estuari
Estuari atau muara
merupakan tempat dimana bersatunya antara sungai dengan laut. Ekosistem ini
sangat dipengaruhi oleh pasang dan surut, dimana air sungai bercampur dengan
air laut yang mrnyebabkan salinitasnya lebih rendah dari air laut.
Daerah muara sungai
yang terlingunngi dan kaya akan sumber hayati menjadi tumpuan hidup para
nelayan. Sehingga tidak dapat dihindari adanya pemukiman di sekitar pinggiran
muara sungai , hewanya adalah gabungan antara yang berasal dari laut dan juga
dari sungai atau perairan tawar, dan khususnya memiliki kemampuan osmoregulasi yang tinggi.
Mengingat banyaknya perikanan komersial
yang bergantung pada ekosistem estuari ini maka perlindungan ekosistem ini
merupakan salah satu persyaratan ekonomik yang utanma agar adanya kesinambungan
atau kelanjutan di daerah ekosistem ini.
Manfaat adanya terumbu karang
Terumbu karang
menyediakan sejumlah manfaat yang dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu
manfaat berkelanjutan dan manfaat yang tidak berkelanjutan
Manfaat
berkelanjutan meliputi:
a.Perlindungan terhadap pulau dan kecil
b.Wisata bahari
c.Marikultur dan kerajinan souvenir
d.Bioteknologi
e.Perdagangan biota ornamental
f.Wilayah perlindumhan
g.Penambangan pasir karang
h.Penelitian dan pendidikan
a.Perlindungan terhadap pulau dan kecil
b.Wisata bahari
c.Marikultur dan kerajinan souvenir
d.Bioteknologi
e.Perdagangan biota ornamental
f.Wilayah perlindumhan
g.Penambangan pasir karang
h.Penelitian dan pendidikan
Manfaat yang tidak berkelanjutan:
a.Aktivitas ekstratif
b.Perikanan dengan metode destruktif
c.Pengumpulan organisme terumbu karang
d.Perdagangan biota ornamental
e.Pembangunan pesisir
Tipe-tipe terumbu karang Berdasarkan bentunk dan hubungan perbatsan tumbuhnya terumbu karang dengan daratan ( land messes) terdapat tiga klasifikasi tpe terumbu karang yang sampai sekarang yang sampai sekarang masih secara luas digunakan.
a. Terumbu karang tepi(fringing reeft). Terumbu karang tepi atau terumbu karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dank e arah luar menuju laut lepas. Contohnya: Bunaken( selawesi), Panaitan (Banten),nusa dua ( Bali).
b. Terumbu karsng penghalang(barrier reefs). Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau,sekitar 0.5 sampai 2 km kea rah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon( kolam air). Contohnya: Spermonde( Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan ( Banten).
c. Terumbu karang cincin(atolls). Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan, dengan kedalaman 45 meter. Contohnya: Taka Bone Rate(Sulawesi), Maratua(Papua), Pulau Dana(NTT)
d. Terumbu karang datar/Gosong Terumbu(patch reefs). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan dalam kurun waktu geologis, membantuy pembentukan pulau datar.
Contohnya:
Kepulauan Seribu(DKI Jakarta), Kepulauan
Ujung Batu(Aceh).
BAB
III
PENUTUP
Ekosistem
perairan merupakan ekosistem yang berperan penting dalam kelangsungan makhluk
hidup. Dimana setip orang,tumbuhan dan hewan bergantung pada ekosistem ini baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem perairan dibagi menjadi 3
yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut, dan ekosistem air laut
ddengan luas 2/3 permukaan bumi
(+70%)
yang memilikipotensi yang sangat besar. Di ekosistem perairan terdapat juga
terumbu karang tempat hidupnya berbagai biota laut oleh karena itu mengingat
banyaknya perikanan komersial yang bergantung pada ekosistem perairan maka
perlindungan terhadap ekosistem ini sangat diperlukan agar dapat terjadinya
kesinambungan atau kelanjutan bagi ekosistem perairan ini.
Daftar
Pustaka,
Modul
Ilmu Pengetahuan Alam.
Herni
BudiatI.2009 Seri Pendalaman Materi Biologi SMA dan MA.Jakarta : Depdiknas
Mike
Miarsyah,dkk .2008Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMK dan MAK Kelas XII
Suwarno.2009.Panduan
Belejar Biologi untuk SMA dan MA.Jakarta; DEPDIKNAS
LINK DOWNLOAD : DISINI
No comments:
Post a Comment