Thursday, September 3, 2015

AKUN- AKUN DI AKUNTANSI




          PENGERTIAN AKUN

Akun merupakan tempat mencatat transaksi keuangan yang mempengaruhi keseimbangan harta, utang, dan modal. Akun adalah tempat untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan akun juga digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan baik pada harta, utang, modal, pendapatan, maupun beban.

BENTUK AKUN

AKUN HARTA

      Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan   kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat dibedakan sebagai berikut:

§       Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di muka.

§      Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi.

§       Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat, tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan goodwill.

§       Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat berharga. Misalnya saham dan deposito.


   AKUN UTANG
      
      Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

§          Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha, beban masih harus dibayar, dan pendapatan diterima di muka.

§         Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi.

   AKUN MODAL

Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatan modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal.

AKUN PENDAPATAN
       
      Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya. Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar usaha. Misalnya, pendapatan bunga, sewa, dan komisi.

AKUN BEBAN
      
      Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan kegiatan usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan kegiatan usaha. Biaya di luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan kegiatan di luar usaha. Misalnya beban bunga dan sewa.


     ATURAN DEBIT, KREDIT DAN SALDO NORMAL AKUN

Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut, jadi fungsi analisa bukti transaksi yaitu untuk mempermudah pencatatan dalam pengelompokan akun debet atau kredit.

Untuk dapat mengnalisis suatu akun masuk debet atau kredit maka harus mengetahui aturan–aturan  yang diperkenankan dalam akuntansi yaitu sebagai berikut:

AKUN / REKENING                                          BERTAMBAH                                              BERKURANG             

HARTA                                                                  DEBET                                                          KREDIT

HUTANG                                                              KREDIT                                                        DEBET

MODAL                                                                 KREDIT                                                        DEBET

PENDAPATAN/ PENJUALAN                          KREDIT                                                        DEBET

BEBAN/ PEMBELIAN                                        DEBET                                                         KREDIT


  

      KONSEP DOULE ENTRY ACCOUNTING

Pembukuan berpasangan adalah praktik standar untuk pencatatan transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah). Hal ini akan menjadi dasar untuk system akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.

Sistem ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan menggunakan beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan satu aspek dari bisnis tersebut dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki 'efek ganda'
Perkembangan akuntansi dari sistem pembukuan        

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan  dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku.

 Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Jadi setiap sisi dalam persamaan akun akan terjadi eliminasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan atau selisih kecuali ada faktor dari kesalahan manusia dan salah klasifikasi akun (mis: akun kas dimasukkan ke dalam sisi hutang).

Sedangkan single-entry hanya mencatat kas masuk dan keluar sehingga bila terjadi kesalahan pencatatan sedikit saja, akan terjadi understated (terlalu kecil) atau overstated (terlalu besar) nilai yang dicatat. Selain itu, sulit juga untuk menilai berapa nilai asset yang ada karena penggolongannya sering tumpang tindih dengan modal pemilik.



     KLASIFIKASI AKUN

Dalam kegiatan dunia usaha setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Kita tahu bahwa makin besar suatu perusahaan dengan bidang usahanya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Dalam hal ini agar memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenis masing-masing. Misalnya setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut akun (perkiraan) dengan nama akun kas. Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan. Akun digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok:

  AKUN RIIL (akun tetap) adalah akun yang terdapat di neraca dimana saldo akunnya akan terbawa dari satu periode ke periode akuntansi berikutnya. Kelompok akun riil ini terdiri dari harta, hutang, dan modal.

Akun Harta (Assets)
Harta adalah semua benda berwujud atau tidak berwujud maupun hak yang mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di masa yang akan dating.
Harta lancar
adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a.       Kas, yaitu uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan  maupun  saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b.      Surat-surat berharga (efek), yaitu surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
c.       Wesel tagih, yaitu piutang yang diperkuat dengan promes.
d.      Piutang adalah  tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
e.       Persedian barang dagang adalah Persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan  bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
f.       Perlengkapan (Barang Habis Pakai) adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya perlengkapan kantor, perlengkapan toko.
g.       Beban dibayar di muka adalah Biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Contohnya adalah asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
h.      Penyertaan (Investasi),
Adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
 
Harta Tetap 
Adalah harta berwujud dan bersifat permanen yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya
    

Harta tak berwujud,  
Adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain :
a.      Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
b.     Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah ke perusahaan. Misal hak cipta lagu.
c.     Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri.

·        Akun Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang atau sejumlah uang yang harus dibayar perusahaan kepada pihak luar perusahaan. 

 1.Utang Lancar
Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar antara lain:
a.       Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
b.      Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
c.       Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, gaji
d.      Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.

 2.Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
1.      Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
2.      Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
3.      Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga. 

  Akun Modal 
     Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan.
  
 AKUN NOMINAL(akun sementara) adalah akun yang terdapat dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan beban


Akun Pendapatan Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.Pendapatan dibedakan atas: 

a.      Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
b.      Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha dan pendapatan bunga 

Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:  
a.       Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha. Contoh: Beban gaji, beban iklan, beban perlengkapan, beban sewa, dan lain- lain.
b.      Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN AKUM

            Tahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga timbul laporan keuangan.                       
Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut  :

              a  Menyiapkan bukti pencatatan (dokumen sumber)

              b  Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal

              c   Melakukan posting kedalam buku besar

Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat.   

B. Tahap Pengihtisaran
  1. Pembuatan neraca saldo (trial balance)
  2. Jurnal penyesuaian
  3. Neraca saldo disesuaikan
  4. Perhitungan rugi laba dan neraca
  5. Penyusunan laporan keuangan
  6. Jurnal penutup
  7. Pembuatan neraca saldo penutup
  8. Jurnal pembalik
C.    Tahap pelaporan
  1. Laporan keuangan
  2. Jurnal penutup
  3. Neraca saldo setelah penutupan.

Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari :
  1. Neraca 
  2. Laporan rugi/laba
  3. Laporan perubahan modal
  4. Laporan perubahan posisi keuangan.
  5. Catatan atas laporan keuangan
  6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap
DAFTAR PUSTAKA


LINK DOWNLOAD. DISINI

No comments:

Post a Comment