Monday, September 14, 2015

AZAZ DALAM ORGANISASI



AZAS-AZAS ORGANISASI

Dalam rangka membentuk organisasi yang baik, perlu diketahui dan diperhatikan azas yang terdapat dalam organisasi

1. Perumusan  tujuan yang jelas

    Tujuan adalah kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang diusahakan untuk dicapai dengan kerjasama sekelompok orang. Kebutuhan manusia yang hendak dicapai itu harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan yang dirumuskan dengan jelas akan memudahkan untuk dijadikan pedoman dalam menetapkan haluan organisasi, bentuk organisasi, pembentukan struktur organisasi ,  serta penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan.


 Pentingnya perumusan organisasi yang jelas :

a. Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan penghamburan uang belaka.
b. Organisasi didirikan untuk mencapai hasil tertentu
c. Dasar organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
d.Tujuan dari organisasi harus dimengerti  dan diterima oleh pegawai serta dicamkan sedalam-dalamnya di dalam jiwa mereka.

2.Kesatuan Komando (Unity of Command )

    Setiap petugas atau pegawai hanya mempunyai pimpinan tunggal ( seorang ) jadi seorang petugas dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang pejabat atau atasan tertentu. Karena tidak ada orang yang dapat melayani dua kepala ( no man can serve two bosses), atau seorang tidak melayani dua pimpinan  ( a man cannont serve two master ).

3. Span Of control

Span of control  (rentangan kontrol ) sering disebut dengan , span of authority, span of managemet, span of supervision.

Maksudnya adalah sampai seberapa jauh seorang pemimpin dapat mengawasi bawahan secara tepat. Dengan kata lain rentangan kontrol adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.

Bawahan langsung adalah sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan di bawah  seorang atasan tertentu. Yang dimaksud dengan atasan langsung adalah seorang yang memimpin langsung sejumlah bawahan tertentu.  

4. Pembagian Kerja

Macam-macam tugas yang ada dalam organisasi harus dibagi sedemikin rupa dan tugasnya kepada orang  tertentu, tetapi tetap merupakan satu kesatuan , jadi tidak dibenarkan berjalan sendiri-sendiri. Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan dapat pula dihubungkan dengan pejabat.

Oleh sebab itu pembagaian kerja dapat diartikan dalam dua macam :

A.Pembagian kerja adalah perincian serta pengelompokkan aktivitas yang semacam hubungan satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
Misalnya : bagian kepegawaian , bagian keuangan , bagian personalia dan lainnya, yang semua ini memiliki perincian tugas.

B.Pembagian kerja adalah perincian serta pengelompokkan tugas yang erat kaitannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu.
Misalnya : bendaharawan,sekretaris,direktur,menteri,presiden dan lain-lain yang semua ini memiliki perincian tugas .

Pentingnya pembagian kerja

Menurut Luther Gulick ( sutarto, dasar organisasi ) pentingnya pembagian kerja adalah :

 a.Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.
 b. Karena seorang tidak dapat melakukan dual hal pada saat yang sama.
 c..Karena orang berbeda dalam pembawaan , kemampuan serta kecakapan dalam mencapai ketangkasan dalam spesialisasi.


5. Delegasi atau pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.

Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab dapat dilakukan dengan baik . Pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi kepada pejabat yang kedudukannya lebih rendah ( vertical ) , atau dapat pula dilakukan antara para pejabat yang berkedudukan pada jenjang yang sama ( horizontal ).

Tanggung jawab adalah keharusan pada seorang pejabat untuk melaksanakan secara baik segala sesuatu yang telah dibebankan kepadanya. Tanggung jawab sedemikian itu hanya dapat dipenuhi apabila pejabat yang bersangkutan mempunyai wewenang tertentu dalam bidang tugasnya. Tanpa wewenang , tanggung jawab tidak dapat dilaksanakan dengan sepantasnya.

Untuk berhasilnya suatu organisasi amat bergantung pada sejauh mana pemimpin dapat mendelegasikan wewenang. Delagasi wewenang ini sudah barang tentu harus diikuti delegasi tanggung jawab, sebab tidak mungkin seseorang harus bertanggung jawab tanpa wewenang , dan sebaliknya jika wewenang tanpa disertai tanggung jawab, dapat menimbulkan tindakan sewenang-wenang. Dasar seseorang mau mendelegasikan wewenang kepada orang lain adalah kepercayaan kepada oranglain tersebut.

LINK DOWNLOAD. DISINI

No comments:

Post a Comment